Penyakit Hati dalam Islam yang Bisa Menggugurkan Pahala

Penyakit Hati dalam Islam yang Bisa Menggugurkan Pahala
https://i.ytimg.com/vi/mBmqj9_40CI/default.jpg
Hati merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam tubuh manusia. Hati memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan perilaku seseorang.

Jika hatinya baik maka akan baik pula perilaku atau amalnya dan begitu sebaliknya.
Hati bisa memiliki penyakit seperti halnya anggota badan lainnya.

Adapun penyakit hati menurut Islam ada banyak sekali jenisnya, mulai dari jenis penyakit hati yang ringan sampai pada jenis penyakit hati yang sangat berat.

Jenis penyakit hati yang sangat berat dalam Islam yaitu penyakit yang membuat para pelakunya menjadi memilih dosa teramat besar dan bahkan dosa tersebut tidak dapat untuk diampuni oleh Allah.

Allah menyatakan di dalam ayat:

Artinya: “Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.” (Q.S. At-Taubah [9]: 125)

Adapun beberapa penyakit hati menurut Islam adalah : syirik, sombong, iri, dengki, riya, bakhil atau kikir, dan kagum pada diri sendiri.

Penyakit hati atau  (psychoses) adalah kelainan kepribadian yang ditandai oleh mental dalam (profound-mental), dan gangguan emosional yang mengubah individu normal menjadi tidak mampu mengatur dirinya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dua istilah yang dapat diidentifikasikan dengan psychoses ini adalah insanity dan dementia. Insanity adalah istilah resmi yang menunjukkan bahwa seseorang itu kacau akibat dari tindakannya. Pada saat lain istilah demensia digunakan untuk kebanyakan kelainan mental, tetapi secara umum kini diinterpretasikan sebagai sinonim dengan kekacauan mental (mental disorder) yang menyolok. Sebab mereka sering melakukan tingkah laku yang semaunya sendiri. [1]

Seseorang yang diserang penyakit hati kepribadiannya terganggu dan selanjutnya menyebabkan kurang mampu menyesuaikan diri dengan wajar dan tidak sanggup memahami problemanya. Seringkali orang yang sakit jiwa tidak merasa  bahwa dirinya sakit, sebaliknya ia menganggap dirinya normal, bahkan lebih baik, lebih unggul, dan lebih penting dari yang lain.[2]

Pandangan Islam tentang Penyakit Hati

Dalam perspektif Islam, penyakit hati sering diidentikkan dengan beberapa sifat buruk atau tingkah laku tercela (al-akhlaq al-mazmumah), seperti dengki, iri hati, arogan, emosional dan seterusnya.

Hasan Muhammad as-Syarqawi dalam kitabnya Nahw ‘Ilmiah Nafsi,[3] membagi penyakit hati dalam sembilan bagian, yaitu: pamer (riya’), marah (al-ghadhab), lalai dan lupa (al-ghaflah wan nisyah), was-was (al-was-wasah), frustrasi (al-ya’s), rakus (tama’), terperdaya (al-ghurur), sombong (al-ujub), dengki dan iri hati (al-hasd wal hiqd).

Dalam konteks ini penulis ingin menekankan pada empat jenis penyakit hati yang menonjol, yaitu: riya’, marah, membanggakan diri, iri hati dan dengki. Beberapa sifat tercela di atas ada relevansinya jika dianggap sebagai penyakit jiwa, sebab dalam kesehatan mental (mental hygiene) sifat-sifat tersebut merupakan indikasi dari penyakit kejiwaan manusia (psychoses). Jadi pada penderitanya sakit jiwa salah satunya ditandai oleh sifat-sifat buruk tersebut.

Video Lainnya :

Share this product :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template | Redesigned :Tukang Toko Online
Copyright © 2011. Sampaikan Ilmu Dariku Walau Satu Ayat - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger